Jumat, April 26, 2024
BerandaNews7 Kasus Positif Rabies, Bidang Keswan Gelar KIE Ajak Pelajar Pahami Bahaya...

7 Kasus Positif Rabies, Bidang Keswan Gelar KIE Ajak Pelajar Pahami Bahaya Rabies

 

UPDATEBALI.com, JEMBRANA – Awal tahun 2023, kasus gigitan anjing rabies di Jembrana tercatat ada 7 kasus positif rabies. Untuk mencegah peningkatan terjadinya penyebaran rabies, Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana menggelar Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang bahaya rabies, Kamis (26/1/2023).

KIE ini menyasar para pelajar sekolah se-Jembrana.

"Memberikan pemahaman, informasi dan edukasi secara langsung datang berkomunikasi dengan anak anak sekolah mengenai bahaya rabies," kata Kepala Bidang Keswan-Kesmavet I Wayan Widarsa, saat dikonfirmasi Kamis, (26/1/2023).

Ia menjelaskan, kegiatan KIE ini merupakan bentuk upaya pencegahan kasus rabies terhadap HPR (hewan penular rabies) dengan memberikan pemahaman kepada anak anak sekolah tentang bahaya rabies. Sosialisasi yang dilaksanakan di SMPN 2 Pekutatan ini, diikuti anak anak perwakilan atau pengurus OSIS sekolah berjumlah 45 pelajar. 

Mereka, kata dia, diberikan pemahaman apa itu rabies, bahaya rabies, usaha mencegah gigitan HPR, penangangan gigitan, serta vaksinasi HPR. "Itu intinya. Sehingga ini bisa dipahami oleh anak anak dan bisa disampaikan kepada teman temannya dan lingkungannya," ucapnya.

Baca Juga:  Bali Mulai Bangkit, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali Layani 12 Juta Penumpang Di Tahun 2022

Rabies, kata Widarsa, bukan hanya dinas atau pemerintah saja yang harus menangani. Namun, penanganan bahaya rabies ini menjadi tanggungjawab bersama semua lapisan masyarakat. Sehingga penyebaran dan penularan kasus gigitan rabies bisa ditekan.

"Mari, jangan berpangku tangan. Penanganan rabies tanggung jawab kita semuanya," serunya.

Karena itu, lanjutnya, sosialisasi dalam bentuk KIE ini akan terus digencarkan ke setiap sekolah sekolah, bahkan semua lini untuk menyadarkan masyarakat akan bahaya ancaman rabies.

Baca Juga:  'Ashiap Man' Atta Halilintar Berperan Menjadi Pahlawan Super

"Seperti ungkapan, lebih baik mencegah daripada mengobati. Minggu depan kita akan laksanakan di SMPN 1 Pekutatan. Semua lini kita akan sasar sehingga tujuan bisa tercapai," ungkapnya.

Widarsa juga menambahkan, terkait jumlah kasus positif rabies di awal tahun 2023 ini, data yang tercatat sampai dengan hari Selasa (24/1/2023) ada 7 kasus gigitan positif rabies. Jumlah tersebut merupakan hasil dari 12 sample yang dikirim ke Balai Vet. Denpasar.

"Terakhir kemarin ada kasus gigitan anjing dua orang, guru dan murid belum keluar hasilnya," tandasnya.(nal/ub)

 

BERITA TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments